Misunderstanding Islam-Kristen
Oleh Sumanto Al Qurthuby
Waktu belajar resolusi konflik dan studi perdamaian (conflict resolution and peace studies) di Eastern Mennonite University, Harrisonburg, Virginia, Amerika Serikat, saya pernah mendapat kehormatan untuk mengisi “Sekolah Minggu” di Harrisonburg Mennonite Church (HMC), gereja Mennonite terbesar di kota Harrisonburg. Panitia, Helmut Noah, meminta saya menyampaikan tema tentang peace and nonviolence (perdamaian dan tanpa kekerasan) dari perspektif Islam—sebuah tema yang sulit saya jelaskan mengingat wajah dunia Islam belakangan dari Saudi Arabia sampai Indonesia yang belepotan dengan kekerasan dan aksi-aksi vandalistisme lain. Jujur saja, sebagai seorang Muslim yang lama dibesarkan di pondok pesantren, madrasah, dan IAIN, saya malu menyampaikan tema itu. Selain itu, saya khawatir kalau tetap menyampaikan tema itu dengan mengatakan bahwa Islam yang benar adalah Islam yang ramah, santun, toleran, anti-kekerasan, dan menjunjung tinggi perdamaian, akan ada “tuduhan” apology mengingat mereka tahu kalau saya Muslim. Ini sungguh membuat saya dilematis. Akhirnya, saya minta kepada panitia untuk mengubah tema itu dengan sharing tentang bagaimana pandangan American-Christians terhadap Islam dan Indonesia, dan sebaliknya saya akan me-response dan menyampaikan perspektif orang-orang Muslim Indonesia tentang Kristen dan Amerika, tentu saja sejauh yang saya tahu.
Tawaran saya itu disetujui. Bagi saya berbicara dalam komunitas Kristen Amerika adalah kesempatan baik untuk, orang Jawa bilang, “ngudo roso” (menumpahkan segala perasaan dan pikiran) tetapi bukan dalam konteks untuk saling menjatuhkan atau saling mengunggulkan peradaban, tradisi, dan kebudayaan masing-masing melainkan untuk mencari semacam mutual-understanding satu sama lain. Dasar pemikiran inilah yang membuat saya bersemangat berangkat ke gereja meskipun suhu berada di bawah –15 C. Dengan mengenakan “jubah tebal” pagi itu saya berangkat dengan ditemani oleh Prof. Lawrence Yoder, pengajar mata kuliah missiology di Eastern Mennonite Seminary. Seperti sudah saya duga sebelumnya, dalam sesi sharing gagasan itu orang-orang Kristen Amerika khususnya “the Mennonites” hanya mengungkapkan “sisi-sisi negatif” dari Islam (atau tepatnya dari perilaku umat Islam) di Indonesia seperti perusakan gereja-gereja di Jawa Barat dan tempat lain, konflik Muslim-Kristen di Maluku, aksi-aksi terorisme dan sweeping terhadap orang-orang Barat, maraknya pengeboman dan demonstrasi anti-Barat (AS), dan lain-lain. Ada juga yang bertanya tentang “nasib kaum perempuan” Indonesia. Pertanyaan ini dilatarbelakangi oleh nasib buruk kaum Hawa di Afghanistan khususnya semasa rezim Taliban yang hanya dijadikan sebagai obyek penindasan, atau kaum perempuan pada umumnya di Arab dan Timur Tengah yang tidak memiliki hak-hak sebagaimana umumya kaum laki-laki Muslim.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa sejumlah “proposisi negatif” itu mereka dapatkan dari media massa, cetak maupun elektronik, yang pada umumnya memang punya kegemaran dan “hobi” mengekspose hal-hal “sensasional” dan “vulgar” ketimbang menyajikan “fakta-fakta empiris” yang lebih akurat dan “menyejukkan” meskipun memang harus diakui ada sejumlah media yang “mencerdaskan” dan menjadi “penyambung lidah” kepentingan rakyat banyak. Waktu itu saya tidak menyangkal 100% pandangan teman-teman Kristen Mennonite. Memang apa yang mereka sampaikan adalah bagian dari “fakta-fakta empiris” wajah Islam (tepatnya, dunia Muslim) Indonesia (juga belahan dunia lain). Memang harus diakui ada sekelompok Islam di Indonesia yang hobinya melakukan kekerasan dan tindakan anarkis lain: pengurusakan, pemukulan, penyeranga, dan setrusnya.
Selain “mengamini” penjelasan mereka, saya juga memaparkan sejumlah “fakta-fakta empiris” lain dari wajah Islam Indonesia. Saya jelaskan bahwa: aksi-aksi terorisme, kekerasan dan perilaku vandalistic itu hanya dilakukan oleh segelintir umat Islam bukan representasi wajah dunia Islam Indonesia; bahwa konflik tidak hanya terjadi antara Islam v Kristen melainkan juga Islam v Islam (misalnya kelompok konservatif muslim v moderate muslim) atau Islam v “agama lokal” (indigenous religions); bahwa orang-orang muslim “tengil” itu tidak hanya merusak gereja tetapi juga terhadap properti umat Islam lain. Lebih dari itu saya juga menjelaskan fakta mayoritas umat Islam Indonesia yang moderat dan anti kekerasan dan terorisme. Waktu itu saya katakan bawa mayoritas kaum Muslim di Indonesia menolak perilaku destruktif dan cara-cara kekerasan dalam menyampaikan pesan universal Islam sebagai agama “rahmatan lil alamin” (blessing for all creatures—berkah bagi semua mahkluk). Sebuah survey dari lembaga Indo-Barometer menujukkan bahwa 88.88% dari responden menolak cara-cara kekerasan untuk melawan tindakan “immoral behaviors,” 96.2% responden juga menolak melakukan tindakan kekerasan terhadap non-Muslim, dan lebih dari 95% responden setuju bahwa sikap toleransi dalam menjalin hubungan dengan agama lain adalah vital dan sangat penting dalam membangun hubungan antar-agama yang harmonis di Indonesia (The Jakarta Post, June 22, 2007). Tidak lupa, saya juga memaparkan fakta bahwa nasib kaum muslim perempuan Indonesia jauh lebih baik dan terhormat ketimbang nasib mereka di masa almarhum rezim Taliban dan dimanapun di belahan dunia Islam di Timur Tengah, apalagi Arab yang tidak menghargai perempuan.
Penjelasan saya tutup dengan sebuah “tausiyah” agar orang-orang Kristen-Amerika melihat realitas keislaman secara “komprehensif” tidak hanya dari sudut pandang orang-orang Muslim fundamentalis-konservatif saja. Meminjam istilah Gus Dur, saya katakan bahwa dunia Islam itu seperti hutan belantara, jika kita melihat dari jarak jauh maka yang tampak adalah sebuah “kesatuan pemandangan” yang biru akan tetapi jika kita melihat dari jarak dekat apalagi kalau kita masuk di dalamnya, maka akan tampak banyak pohon yang berlainan jenis. Jadi apa yang mereka saksikan mengenai fundamentalisme-konservatisme sebetulnya hanyalah salah satu saja dari ribuan “pohon keislaman” yang bertebaran di “belantara Islam.” Diam-diam mereka menganggukkan kepala mendengar penjelasan saya yang menurut mereka mungkin “sesuatu yang baru”. Ketika teman saya, Lawrence, meminta tanggapan Helmut Noah selaku panitia atas “khotbah Minggu” saya, dia berkomentar singkat “much different”. Akhirnya, sebagai “penghargaan” saya diundang makan siang di sebuah restoran Barat yang mewah dan laris dan enak (minimal dari perspektif santri dan orang kampung seperti saya).
Sebagaimana orang-orang Kristen Amerika (di forum itu) yang memandang umat Islam secara “gebyah uyah” dan “misunderstanding”, sebagian umat Islam di Indonesia juga menilai bahwa umat Kristen Amerika (without exception) adalah sekumpulan orang yang mempunyai pandangan seragam (homogen), yakni anti-Islam, mem-back up penuh infiltrasi dan imperialisasi pemerintah AS ke Afghanistan dan Iraq, berada di belakang Israel dan sindikat Yahudi dalam konflik negara ini dengan Palestine, bersekongkol dengan Yahudi-Kristen untuk menghancurkan Islam, dst. Jelasnya, sikap dan pendapat masyarakat Amerika adalah sama persis seperti sikap dan pendapat pemerintah George Bush sekarang yang gemar perang, dll dsb. “American people are identical with its government. America is a set of people with a homogeneous opinion and ways of thinkin,”demikian saya katakan untuk menggambarkan pandangan dan sikap beberapa teman Muslim di Indonesia. Laskar Jihad misalnya, seperti ditulis Noorhaidi Hasan dalam Faith and Politics: the Rise of the Laskar Jihad in the Eras of Transition in Indonesia (Indonesia 73, 2002: 165-67), mempercayai bahwa konflik kekerasan di Maluku adalah bagian dari “proyek koalisi” global Zionis-Salibis (baca, Yahudi-Kristen) lewat tangan-tangan Republik Maluku Selatan (RMS). Mereka berpendapat bahwa konspirasi kekuatan internasional itu untuk menghancurkan kejayaan Islam dengan menggerakkan isu-isu disentegrasi dan kristenisasi di Indonesia. Maluku, kata mereka, hanyalah “pilot project” dari skenario global ini.
Kesan dan penilaian yang “generalize” dan “gebyah uyah” ini tentu saja sangat tidak tepat—sebagaimana tidak akuratnya pandangan orang-orang Kristen-AS di gereja tadi terhadap fakta keberagaman dunia Islam. Bahwa ada masyarakat Amerika yang membenci Islam dan mendukung penuh program perang pemerintahan Bush memang ya. Misalnya seperti ditunjukkan oleh watak dan sikap sebagian kaum Baptis, Evangelis Putih, dll. Melalui tokoh-tokoh kharismatik seperti Jerry Falwell, Billy Graham, Pat Robertson, Jerry Vine, Richard Cizik dsb, mereka terus melakukan agitasi anti-Islam dan mendorong Bush untuk maju terus pantang mundur dalam melaksanakan program “war on terror”. Dan Bush tentu saja tidak berkutik menghadapi mereka karena kita tahu merekalah yang berjasa mengantarkan Bush ke Gedung Putih sampai dua kali. Jadi meskipun kebijakan politik luar negerinya dikecam dimana-mana, dia bergeming. Bahkan terakhir meskipun hasil polling menunjukkan lebih dari 60% warga AS menentang perang dia tetap melangkah sampai “ada demokrasi di Iraq”—sebuah alasan yang klise dan klasik. Sekedar diketahui pemerintahan Bush telah membelanjakan milliaran dollar hanya untuk memenuhi ambisi kampanye “war on terror”. Tahun 2005 lalu mereka menghabiskan lebih dari $ 470 billion hanya untuk mengurusi perang, dan tahun lalu Washington menganggarkan 797 T dari total 25.000 T APBN AS untuk program senjata. Demi memenuhi hobi perangnya itu, Bush sampai memangkas pos anggaran lain seperti santunan untuk disable citizens, pensiunan pegawai, dan health care. Dengan dalih untuk melindungi “keamanan dunia”, Bush terus melangkah meskipun kritikan deras mengalir kepadanya dari seluruh penjuru dunia.
Tetapi harap dicatat, di samping kelompok-kelompok anti-Islam ini, sangat banyak warga AS yang menentang perang dan sangat “hangat” dengan kaum Muslim. Dan harap pula dicatat lebih dari 10 juta warga AS adalah Muslim! AS tidak hanya dihuni teman-teman Protestan, Katolik, dan Yahudi tapi juga beraneka ragam agama lain: Islam Sunni, Syi’ah, Sikh, Hindu, Budha, Jain, Bahai, dan sebagainya. Banyak para sarjana Kristen dan Yahudi di AS yang menentang perang sambil terus menyerukan perdamaian global antar-agama. Tokoh-tokoh Yahudi AS yang getol menentang perang dan menjadi juru perdamaian global, al, Marc Gopin, Peter Ochs, Yahezkel Landau, Rabbi Haris, dan lain-lain. Mantan profesor saya, Lisa Schirch misalnya, dalam setiap pembicaraan juga selalu menggebu-gebu mengkritik pedas kebijakan Bush seraya mengatakan lebih baik pemerintah AS menggunakan dana perang yang milliaran dollar itu untuk program pangan, shelter, pendidikan, sanitasi, health care, dll di negara-negara miskin dan berkembang daripada digunakan untuk membeli senjata dan membunuh rakyat tak berdosa. Gerakan anti-perang di AS juga dilakukan kelompok Sojourners (Christians for peace and justice) yang demobilisasi Jim Wallis, tokoh “sayap tengah” Kristen terkemuka dan berpengaruh di AS. Demikian juga Gene Sharp, seorang tokoh intelektual gaek dan senior scholar di Albert Einstein Institution yang dijuluki “the Machiavelli of nonviolence” dan “the Clausewitz of nonviolent warfare”. Lagi, gabungan koalisi Kristen dari berbagai denominasi membentuk “Christian Peacemaker Team” yang tujuan utamanya adalah menetang perang dan segala bentuk kekerasan dan menebarkan perdamaian global. Kelompok ini diinspirasi oleh visi dan perjuangan tanpa-kekerasan yang dilakukan Jesus yang dalam Islam disebut Nabi Isa.
Kelompok-kelompok Kristen tadi melakukan kerja-kerja kemanusiaan dan perdamaian serta menggalang solidaritas global anti perang dan segala tindakan kekerasan lain terhadap sipil di seluruh penjuru dunia yang menderita karena perang melalui dialog, advokasi, mutual understanding, respect, relationship-building, restorative justice practices, dll yang melampaui batas-batas kepercayaan dan keimanan (beyond beliefs and faiths). Menariknya kerja-kerja sosial dan intelektual yang mereka lakukan itu selain dorongan spirit humanity dan liberty, juga karena “digerakkan” oleh “energi kekristenan” yang cinta perdamaian. Sejarah kekerasan yang begitu gelap dalam tradisi Kristen (Eropa) memang telah membuka mata (sebagian) para pengikut Jesus tentang kejamnya peperangan dan indahnya sebuah perdamaian.
Semangat gerakan cinta damai, toleransi, dan anti-kekerasan itu juga dilakukan kelompok Muslim di AS. Di bawah kepempinan tokoh sufi kharismatik, Rabia Terry Haris, dibentuklah Peace Muslim Fellowships yang tujuan utamanya menyerukan wajah keislaman yang damai, toleran, dan anti-kekerasan. Gerakan yang tidak hanya di AS tapi juga di pelosok penjuru dunia Islam lain ini diinspirasi nama “Islam” yang memang bermakna damai serta sejarah kenabian dan ulama-ulama peaceful lain. Semangat kekristenan dan keislaman yang santun, ramah, toleran, damai, saling menghargai, dan saling pengertian inilah yang perlu terus-menerus dipukuk dan dirawat untuk mewujudkan upaya pembangunan perdamaian berbasis agama antara Islam-Kristen (salam-sarane) di Ambon dan Maluku.***
7 comments:
GO TO HELL TOGETHER WITH ULIL ABSHAR ABDALA
Perspektif yang hebat.
#claps
Perspektif yang hebat.
#claps
sekilas Info Qs 40:73 kemudian dikatakan kepada mereka: "Manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan, 74 (yang kamu sembah) selain Allah?" Mereka menjawab: "Mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu". Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir. 75 Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan). 76 (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong".
Qs 13:5 Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka: "Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?" Orang-orang itulah yang kafir kepada Tuhannya; dan orang-orang itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Qs 9:68 Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.
Qs 5:9 (5:8) Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Qs 5:3 (5:2) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian( mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
Qs 10:27 Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gelita. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Qs 2:62 Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Qs 23:101 Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya. 102 Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. 103 Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.
Mat 13:49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar,13:5 0lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Mat 12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
SEKILAS INFO
YesusKristus menebus dari dosa kutuk hukum taurat,
bagi semua manusia didunia,
baik terhadap Kristen juga terhadap nonKristen
( walaupun nonKristen tidak berpindah agama ke agama Kristen )
namun YesusKristus tidak menebus dosa perbuatan manusia dalam seumur hidup mereka baik terhadap Kristen maupun nonKristen.
---
NB 1: Penebusan YesusKristus telah disediakan bagi seluruh manusia didunia bagi Kristen dan nonKristen, tapi belum diberikan.
namun hanya diberikan,
ketika mereka ( Kristen & nonKristen ),
bisa mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, pada HariPenghakiman nanti, yaitu ketika timbangan kebaikan mereka ( dalam total seumur hidup mereka ) lebih berat timbanganya dari pada timbangan total dosa/keburukan mereka dalam seumur hidup mereka, dihadapan Tuhan.
maka pada saat itulah YesusKristus menghapus total timbangan dosa/keburukan mereka yang lebih ringan timbanganya, sehingga mereka bisa langsung masuk surga, tanpa harus mencicipi siksa neraka dulu. Pada saat inilah Kuasa Penebusan YesusKristus difungsikan, jika hati nonKristen percaya bahwa YesusKristus mampu menebus/menghapus kutuk hukum taurat.
---
Sekilas info Matius 1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
Wahyu 2:18-23 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu. Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
---
Sekilas info renungan bagi semua umat silahkan kunjungi link dibawah ini dan klik pada komentarnya
https://njlajahweb.blogspot.co.id/2015/02/pertama-tama-saya-mohon-maaf-yang.html#comment-form
http://www.laskarislam.com/t10322-lagu-rohani-kristen-bisa-mengisi-kekosongan-hati?highlight=kekosongan
Sekilas info Saat kapanpun KeilahianYesusKristus juga RohKudus bisa disebut Allah, (hanya jika berdasarkan KualitasKeilahian)
Demikian juga saat kapanpun Yesus juga RohKudus bisa disebut Utusan, (hanya jika berdasarkan “selain” dalam hal KualitasKeilahian.
14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
+++
16:26 Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa,
16:27 sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.
( Sebutan Tuhan sebenarnya tidak ditujukan pada Manusia Yesus, tapi pada KualitasAllah yang terkandung dalam KeilahianYesus )
---
5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
+++
13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
===
Qs 11:37 Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
Qs 21:29 Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: "Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah," maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim
Qs 29:8 Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Qs 70:40 Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki timur dan barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.
---
3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
---
5:13 Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
5:14 Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
***
21:14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.
---
8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
---
9:18 Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."
9:19 Lalu Yesus pun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
---
28:5 Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu.
28:6 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.
28:7 Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu."
28:8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
28:10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
---
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
1:19 Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
---
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."